Assalamualaikum wr.wb…
Menjumpaimu di
musim semi hatiku
Kata-
katamu membuatku ingin menangis, kamu tidak tahu bagaimana aku setiap malam
memendam rindu ini dengan doa dan harapan, agar aku tidak tengelam dalam lautan
kerinduan. Aku sedang belajar ikhlas menerima kenyataan bahwa dia
jauh disana untuk sementara.
Sayang!!!!
Kekuatanmu
mengajarku untuk selalu tetap tegak pada pilar cinta yang kita bngun bersama.
Jarak boleh merentang, waktu boleh
membentang. Tetapi, sesungguhnya saat kamu membaca emailku ini, aku sedang
duduk dihadapanmu, memandang wajah tampnmu, berendam dalam cahaya hatimu.
Ulurkan tanganmu, maka akan aku rasakan getar nadiku.
Sayang!!!
Perjalanku masih panjang. Masih banyak tikungan dan rintangan. Aku disampingmu,
aku mengiringi langkahmu, kita melangkah bersama dibawah payung- Nya. Yakin
kebesaran-Nya. Rengkuh cinta- Nya. Teguhi ajaran-Nya. Rengkuh cinta-Nya untuk
cinta kita.
Bayangan
itu berkelabet seperti iblis yang mencuri dengan firman TUHAN. Lelaki yang
berpenampilan malaikat, tapi berhati setan.
Dipadang- padang mimpi aku memandangmu
Dikehijauanmu aku menunggu
Mengalir disungaimu
Dalam hening aku memandangmu
Sayang ,selalu ada yang ingin aku
ungkapkan kapadamu tetapi mengapa tidak pernah ada kata yng bisa mewakili perasaanku.
Aku ingin kata diatas “kasih “, aku ingin kata diatas “sayang” aku ingin diatas
“cinta”. Sebab, kata- kata itu tidak cukup menampung lautan yang bergelombang
dihatiku ini. Barangkali diam. Sebab hanya dalam hening, kita bisa merasakan
yang sepenuhnya.
Sehangat
pagimu, dicerlang mataku
Sebab
cinta bukan kata, maka hanya hati yang bisa membaca.
Yang
berharap semua musim adalah musim semi cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar