Senin, 01 April 2013

cerpen untuknya


PERTEMUAN PERTAMA
Dear diary…
lovely
            Sendainya kamu tahu keindahan wajah itu selalu menbayangi benakku, membuatku ingin selalu bertemu dengannya. Ah…. pertemuan itu membuatku gelisa setiap saat, seandainya aku tahu akhirnya kan seperti ini aku pasti minta nomer  telponnya bahkan aku akan minta alamat rumahnya.
            alya alya kapan kamu pnya keberania untuk semua itu…
5 Desember 2012

            Alya, cepat turun !!!!!! ada siska didepan
Ya ma bentar lagi,
Suara mama menbangunkan lamunanku, kapan aku bisa ketemu ma dia lagi ya. Rasanya ingin ku ceritakan semua ini pada siska, tapi aku takut siska malah merusak semua ini. Siska pasti bilang ini semua cuma imajinasi kamu alya.
Alyaaaaa………….
            kamu selalu bikin aku nunggu, kamu tahu gak sih hari ini itu kamu punya janji lari pagi ma aku alya.
Oke oke, aku minta maaf sis,
Gimana lo kita pergi ke taman dekat rumah nenekku aja, disana pasti masih banyak orang lari pagi , sapa tahu juga nanti kita ketemu ma cowok ganteng.
Maksud kamu al..
Oh iya aku lupa, kamu kan pakai kayak gitu. Kamu pakai aja baju aku yang kamu suka dech, itung – itung buat nebus kesahalan ku.
Hampir satu jam lari pagi, aku dan siska gak menumin satu  orang pun yang bisa buat kami tertarik, yang ada malah kami  dikejar-kejar ama orang gila yang super banget baunya. Setibanya dirumah nenek kita langsung sarapan dan menghabiskan waktu liburan yang tinggal sehari disini. Aku merasa nyama saat tinggal bersama mereka sebab gak ada yang cerewet dirumah sederhana ini. Tetangga nenek juga sangat ramah dan baik semua padaku gak seperti dikawasan rumaku yang selalu sepi seperti kuburan. Seandainya saja mama dan papa mengizinkan ku untuk tinggal bersama mereka pasti aku tak akan merasa kesepian seperti ini. Di rumahku hanya tinggal kita bertiga dan seorang yang selalu setiap nemenin aku dirumah.
Alya, siska
Ya nek
Kesini ada yang nenek mau tunjukin pada kalian,
Suara nenek terasa  sudah semakin berat, tapi nenek tetap semangat menjalani hidupnya yang begitu indah.  Taman yang indah, itulah yang dikerjakan nenek setiap hari merawat bunga- bunga ini dengan baik, kakek juga selalu mendukung apa yang dikerjakan nenek dirumah. Sebelum matahari terbit kakek sudah meninggalkan rumah, kakek mempunyai kebun luas yang sekarang ditanami berbagai sayur- mayur, bila panem tiba semua sayur mayur itu dibawah kepasar dekat perumahan yang ku tinggalin sekarang dan disitulah aku bertemu dengan laki- laki yang selalu buat tersenyum sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar